Gunung Sumbing merupakan gunung dengan ketinggian 3371 mdpl. Gunung Sumbing terletak di kabupaten Wonosobo, Temanggung, dan Magelang Jawa Tengah. Gunung yang bersebelahan dengan Gunug Sindoro ini mempunyai tiga puncak yaitu puncak Buntu, puncak Kawah dan puncak tertinggi yaitu Rajawali. Gunung Sumbing juga terkenal tandus dan Panas, bahkan saat kemarau jarang sekali menemukan sumber mata air atau mungkin tidak ada.
Gunung Sumbing memiliki 4 jalur pendakian yaitu Cepit Parakan, Bogowongso, Mangli dan Dusun Garung. Jalur yang paling sering dilewati di sumbing yaitu jalur dusun garung, karena akses transportasinya lebih mudah.
untuk sampai di dusun garung jika dari Semarang atau Jogja sampai di pertigaan Secang belok kearah Temanggung terus ke arah Wonosobo, basecamp berada di kiri jalan. Sedangkan dari barat bisa lewat Wonosobo kemudian ke arah Temanggung, basecamp berada di kanan jalan. Bisa juga dengan menaiki bus Semarang – Purwokerto, dan Jogja – Temanggung lanjut Wonosobo (jika dari Timur). Sedangkan dari barat naik bus jurusan Purwokerto – Semarang.
Saat itu saya dan teman-teman saya yaitu Ayex, Adhe, Deva, Ella, Supra, Gito, Oki, Wahyu dan Yosep. Kami bersembilan merencanakan pendakian di gunug Sumbing ini pada tanggal 06-09-2014. Tetapi saat itu perjalanan kami di bagi menjadi 3 klompok. Adhe dan Wahyu berangkat jum’at malam tanggal 05, Ayex berangkat Siang tanggal 06, dan yang lain berangkat pagi tanggal 06 dari Semarang.
Saya berangkat pagi lewat Ambarawa, Secang, Temanggung. Sesampai di Temanggung perjalanan kami sudah di hadapkan oleh pemandangan yang indah, Nampak terlihat gunung sumbing dan sindoro yang saling bersebelahan.
peta gunung sumbing via garung
Rencana awal kami sebenarnya ingin lewat Garung baru, tapi karena jalur garung baru saat itu sedang terjadi kebakaran maka jalur itu ditutup. Sebenarnya tidak ada perbedaan khusus mengenai kedua jalur ini, saat saya tanyai mas-mas penjaga basecamp tentang perbedaan kedua jalur ini yaitu jalur lama jalanya menanjak tapi lebih pendek, sedangkan di jalur baru jalanya landai tapi lebih jauh.
Basecamp Garung
Karena lama menunggu Ayex tidak datang-datang dan dihubungi tidak bisa, sementara Adhe sudah mengirim pesan dan menunggu di Pestan, pukul 14.00 klompok kami akhirnya berangkat dulu meninggalkan Ayex. Di gunung ini ternyata kami bisa saling mengirim sms karena disini sinyalnya kuat, tapi hanya beberapa operator saja.
Kami berjalan pelan-pelan sambil menunggu Ayex yang di belakang. Dari basecamp sampai di Pos 1 jalanya berbatuan dan masih bisa di bilang landai, tapi jaraknya agak jauh.
Kami di pos 1 istirahat sebentar disitu dan melanjutkan perjalanan lagi.
Pos 2
Pos 3
Kami memulai perjalanan lagi dari Pos 3 dan ternyata benar, selain jalanya yang menanjak, jalanya juga berdebu sekali, sehingga membuat mata dan mulut kami kemasukan debu walaupun sudah pakai masker saat itu. Tapi untung saat itu cuaca berkabut jadi kami tidak kepanasan dan jalanya juga lumayan dekat.
Pestan
Ketika mereka datang, saya meminta mereka untuk melanjutkan perjalanan karena Adhe dan Wahyu sudah menunggu kami di Watu Kotak. Tapi karena Deva dan Ella sudah tidak kuat lagi, akhirnya kami memutuskan mendirikan camp di Pestan.
saat kami sedang mendirikan tenda tiba-tiba cuaca berubah menjadi cerah dan pemandangan menjadi indah, Nampak terlihat sunset dan gunung Sindoro di hadapan kami.
Pemandangan di Pestan
Setelah mendirikan camp agak lama kemudian teman saya Ayex datang, dia datang sendirian seperti orang hilang haha :p . Kami tanyai dia kenapa kok dihubungi tidak bisa dan datang terlambat? Ternyata sebelum berangkat, motornya mogok harus diservice terlebih dahulu dan hpnya juga mati.
Saat malam kami makan, minum, berbagi cerita dan bercanda di luar tenda, sambil menikmati indahnya malam hari.
tak lama kemudian cuaca menjadi dingin dan kami memutuskan untuk tidur.
Ketika malam datang tiba-tiba kami dikejutkan oleh suara Ella yang saat itu satu tenda denganku. Ternyata dia sakit dan mengalami sesak nafas, dia dirawat oleh Gito. Untung Gito membawa oxycan saat itu.
Ketika pagi datang sekitar jam 04.00 kami berangkat menuju puncak, Ella bersikeras ingin ikut ke puncak, tapi karena dia sakit kami melarangnya. Dia ditemani oleh Gito, Wahyu dan Deva di tenda, sementara yang lain ikut ke puncak.
Pasar Watu
Watu Kotak
Saat naik saya naik paling awal saat itu sehingga ketika saya sudah sampai di pertigaan antara puncak buntu, puncak kawah dan puncak rajawali, saya belok kekanan kearah puncak kawah dan puncak rajawali. Dari pertigaan menuju puncak kawah dan puncak rajawalicukup landai.
Puncak Buntu
Setelah lama menunggu teman-teman saya tidak datang-datang, saya hampiri mereka dan saya kembali. Saya cari mereka di pertigaan ternyata tidak ada, akhirnya saya naik ke puncak buntu. Dan ternyata mereka ada disini.
Pendakian kami di gunung Sumbing juga tidak kedapatan sunrise karena waktu sudah pagi sekitar jam 07.00 saat sampai puncak. Tiba-tiba teman saya Adhe yang meninggalkan Wahyu datang dan kami bertemu disana.
Setelah merasa puas di puncak, kami akhirnya turun bersama-sama. Kami menemui yang lain di pestan. Setelah packing selesai kami turun dan pulang. Sesampai di basecamp waktu sudah sore dan kami mandi disitu. Setelah selesai mandi, akhirnya kami semua pulang dan sampai rumah dengan selamat.
Itulah pengalaman saya mendaki gunung Sumbing via Garung lama
semoga ada manfaat yang kita ambil dari artikelku ini, trimakasih sudah mau membaca dan berkunjung.
Catatan : Bawa kembali turun sampah anda, karena gunung bukan tempat sampah !
( Sumber : http://ayexdracoz.blogspot.com )
( Sumber foto : http://ayexdracoz.blogspot.com
http://www.jejaksibolang.com/2014/09/jalur-pendakian-gunung-sumbing-via.html
http://anggavisca.blogspot.com/2013/05/jalan-jalan-bersama-sahabat-ke-gunung.html )
mantap gan infonya thanks ya...
BalasHapusnice info gan. kunjungi juga http://penjurunusantara.blogspot.com
BalasHapusJauh ap gx tha gan , ane blum pernah tha sma sx tha mendaki gan ,,,
BalasHapusNjirr pengen dehh rasanya hiking.. :o
BalasHapus