EXPLORER SEARCH AND RESCUE
Cara ini berkembang dinegara Amerika, mulai berkembang tahun 1980 yang diperuntukan bagi penjelajah daerah hutan, padang pasir, sungai.
Dalam ESAR ini para pelakunya adalah orang-orang yang telah mempunyai pengalaman dan mempunyai spesiallis bidangnya masing-masing.
Para pelakunya mempunyai jam terbang yang cukup tinggi hingga pada saat melakukan kegiatan ESARnya sangat cepat penuh perhitungan, efesien kerjanya sangat dipikirkan, profesional kerjanya terjaga.
Maksud dan Tujuan
Menolong sesama hidup merupakan salah satu bukti dari pengamalan rasa cinta alam. Sehingga sebagai mahluk hidup yang mengaku dekat dengan alam, Explorer Search And Rescue amatlah dibutuhkan, khususnya untuk menolong sesama hidup. Lebih dipersempit lagi ruang lingkup operasionalnya dalam menolong korban di gunung dan hutan.
Materi ini bertujuan memberikan pengetahuan tentang teknik operasional dalam ESAR sasuai dengan apa yang dibutuhkan. Sebab ESAR memerlukan dan menuntut personil yang siap, cepat dan tanggap. Personil ESAR diharapkan mampu menjalankan kewajibannya dengan baik, yang bukan berasal dari kata tugas, melainkan dari panggilan moral, hati nurani dan sebuah arti kesetiakawanan terhadap sesama.
Pada rinci operasionalnya. Dalam ESAR digunakan 5 tahapan
1. Tahap Awal (PRELIMINARY MODE)
Pengumpulan data dan informasi awal, saat dari mulai tim-tim pencari diminta bantuannya dan tenaganya sampai kedatangannya dilokasi, melakukan formasi rencana pencarian awal dan perhitungan, mengkoordinasi regu-regu pencari, membentuk pos-pos pengendali perencanaan, mencari identitas subjek, perencanaan operasi dan evakuasi.
2. Tahap Pemagaran (CONFIRMENET MODE)
Memantapkan garis batas untuk mengurung orang yang dinyatakan / dikhawatirkan hilang agar berada didalam pencarian (SEARCH MODE)
3. Tahap Pengenalan (DETECTION MODE)
Pemeriksaan tempat-tempat yang dicurigai / bila perlu, dan pencarian dengan cara menyapu (Sweep Search) / pemeriksaan terhadap tempat dimana ditemukan tanda-tanda/barang-barang yang ditinggalkan oleh survivor (korban)
4. Tahap Pelacakan (TRAKING MODE)
Mengikuti / melacak jejak yang ditinggalkan oleh survivor / pelacakan terhadap barang yang tercecer dari survivor. Tracking bisa benar-benar dilakukan oleh orang-orang yang terlatih dan berpengalaman serta mempunyai kemampuan melacak yang tinggi antara lain membaca jejak, medan peta kompas, mengerti maksud dan tujuan korban, makna dari benda-benda yang terjatuh dan sengaja ditinggal korban atau dengan menggunakan anjing pelacak. Dari beberapa pengalaman, pelacakan dengan anjing pelacak masih belum bisa dilakukan secara baik untuk kondisi alam Indonesia. Hal ini dikarenakan faktor alam yang sulit dan ekstrim serta cepat berubah.
5. Tahapan Evakuasi (EVAKUASI MODE)
Memberikan perawatan dan pertolongan pertama dan membawa survivor ke titik penyerahan untuk perawatan lebih lanjut. Tiga hal pokok yang harus dilakukan pencari apabila berhasil menemukan Survivor dalam keadaan hidup:
a. Memberikan pertolongan pertama bila diperlukan. Dalam hal ini personil harus benar-benar memiliki kemampuan pertolongan pertama, karena kalau salah menangani akan mengakibatkan korban bertambah parah bahkan bisa meninggal.
b. Meyakinkan pada survivor bahwa Ia akan selamat
c. Mengabarkan ke pangkalan pengendali tentang kondisi dan lokasi ditemukannya survivor.
Bila survivor dalam keadaan meninggal :
a. Tidak boleh merubah posisi survivor sebelum ada perintah dari SMC
b. Menjaga survivor dari segala gangguan yang mungkin terjadi
c. melaporkan ke pangkalan untuk dievakuasi
Teknik yang digunakan dalam evakuasi :
a. Memapah
b. Memandu
c. Bantuan helikopter
d. Modifikasi dari teknik yang ada
a. Memberikan pertolongan pertama bila diperlukan. Dalam hal ini personil harus benar-benar memiliki kemampuan pertolongan pertama, karena kalau salah menangani akan mengakibatkan korban bertambah parah bahkan bisa meninggal.
b. Meyakinkan pada survivor bahwa Ia akan selamat
c. Mengabarkan ke pangkalan pengendali tentang kondisi dan lokasi ditemukannya survivor.
Bila survivor dalam keadaan meninggal :
a. Tidak boleh merubah posisi survivor sebelum ada perintah dari SMC
b. Menjaga survivor dari segala gangguan yang mungkin terjadi
c. melaporkan ke pangkalan untuk dievakuasi
Teknik yang digunakan dalam evakuasi :
a. Memapah
b. Memandu
c. Bantuan helikopter
d. Modifikasi dari teknik yang ada
* Sistem yang banyak digunakan oleh ESAR yaitu :
DETECTION MODE dibagi 3 type.
- Type I Search, Pemeriksaan tidak resmi yang segera dilakukan terhadap Areal yang di anggap paling memungkinkan / Hayty Searching
- Type II Search, Pemeriksaan yang cepat dan sistimatik atas areal yang luas dengan metode penyapuan yang mana akan menghasilkan hasil akhir yang tinggi dan setiap pecarian / jam kerjanya (Open Grids)
- Type III Search, Pencarian dengan sistimatik yang ketat atas area lebih kecil menggunakan metode penyapuan yang cermat (Close Grids)
Sumber = Buku panduan Mapala USM
Kasispala.blogspot.com
jadi itu bedanya.. dari dulu ane belum tahu bedanya :D
BalasHapuso itu perbedaanya mksh gan nice info (y)
BalasHapuswahh skrng saya jadi tau gan perbedaanya
BalasHapusohhh trnya bgtu ya gan, baru tw ane (andi newbie)
BalasHapusohh begituu bedanya
BalasHapussangar gan infonya sangat membantu dan menambah pengalaman
BalasHapusmoga bisa membantu..
BalasHapusnice
Makasi infonya Sekarang saya Sdah tau apa perbedaanya
BalasHapus