Pengalaman Pertama Mendaki Gunung Ungaran


Gunung Ungaran berada di kabupaten Semarang dengan ketinggian 2050 mdpl, gunung ini sebenarnya mempunyai beberapa jalur pendakian tapi hanya tiga jalur yang sering di lewati para pendakian yaitu jalur pendakian Mawar, Gedong Songo dan Medini. Jalur pendakian Mawar berada di Sidomukti Kabuten Semarang.

Sementara Medini berada di Bumi Perkemahan Gonoarjo Kecamatan Boja Kabupaten Kendal. Dan Gedong Songo berada di Desa Darum Kelurahan Candi Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang.

Saya dari kota Semarang saat itu saya masih duduk di bangku kelas 3 SMK, sebelum Ujian Nasional saya bersama teman-teman saya merencanakan tanggal 17-04-2014 mendaki gunung ungaran lewat jalur pendakian medini.

Tanggal 14-04-2014 kami memulai Ujian Nasional tiga hari, hari Rabu adalah hari terakhir kami ujian, kami tidak terlalu memikirkan ujian di hari terakhir kami hanya memikirkan mendaki di hari esok jadi sulit bagi kami untuk mengerjakan soal ujian pada hari terakhir itu hehe…(jangan di tiru ya buat yang satu ini)

Tanggal 17-04-2014 adalah hari kamis, hari dimana saya dan teman-teman melakukan pendakian pertama setelah stress memikirkan ujian nasional akhirnya saya bisa mengeluarkannya dari kepala saya, pagi itu kami bersebelas berangkat dari rumah teman saya tapi saat itu terjadi miss komunikasi karena hanya 5 motor yang kita bawa sementara 1 orang teman saya ada yang tidak mendapat goncengan, kami semua jadi bingung dan teman saya yang tidak ada goncengan merasa sedih dan kecewa akhirnya karena saya baik hati, dan tidak sombong haha :p …. karena saya merasa kasihan jadi saya rela motor saya di buat berbonceng tiga orang walaupun sebenarnya gak rela sih tapi demi kebersamaan okelah, bayangin naik gunung dengan motor berboncengan tiga orang hadeh belum sampai basecamp sudah gak kuat dan akhirnya jalan kaki dari bawah deh capek tapi tetap semangat hehe…
Ditengah perjalanan rombongan kami berpencar, beberapa teman saya ada yang didepan dan saya ada dibelakang karena motor teman saya waktu itu ada yang bocor dan kami tertinggal dengan teman-teman yang ada di depan. Hari berganti siang tetapi hujan turun belum sampai di basecamp kami kehujanan, karena sudah terlanjur kehujanan dan basah akhirnya kami tidak berteduh atau memakai jas hujan, kami tergolong pemuda yang nekat hehe :p .


Basecamp Medini

Sesampai di basecamp medini atau lebih tepatnya di rumah Pak Min, kami beristirahat disitu hanya untuk sekedar minum kopi, makan dan mengeringkan pakaian, tetapi ada salah satu teman saya yang bernama Alvin atau sapaan akrabnya Benjo dialah teman saya yang paling sering di bully dari kita semua, dan di saat semuanya sedang asik minum dan makan dia hanya gigit jari karena tidak membawa uang hahaha, tentu kami semua sudah hafal dan kesal dengan kelakuan dia yang jarang membawa uang saat pergi kemanapun tapi karena mukanya yang terlihat lucu dan sikapnya yang memelas, rasa kesal kami jadi hilang tapi tidak dengan candaan kami terhadap dia haha.

Setelah istirahat beberapa jam sekitar jam 15.30 kami berangkat menuju puncak, saat pertama memulai perjalan, jalan disini cukup landai dan tidak terlalu menanjak seperti gunung pada umumnya kami sudah di suguhi kebun teh dan pemandangan yang indah kami berjalan sambil bernyanyi-nyanyi membuat hati merasa senang, saat itu jalur di medini sepi hanya ada rombongan kami , mungkin karena saat itu adalah malam jum’at jadi gak ada yang mendaki tetapi kami tidak takut karena anggota kami juga cukup banyak sebelas orang jadi kami tidak takut dengan hal-hal seperti makhluk halus atau semacamnya. Setelah sampai di pos bayangan kami memanjatkan doa agar perjalanan kami di beri keselamatan dan melanjutkan perjalanan lagi, di jalur medini kita juga bisa melihat air terjun.



Di gunung ini juga ada desa bernama desa Promasan, disini ada sumber mata air jadi kami bisa mengisi air. Sore itu kami sampai di desa promasan dan beristirahat disana, penduduk disini sangat ramah tapi kami tidak lama berada disini karena hari sudah mulai gelap  jadi setelah minum kopi dan mengisi air kami langsung berangkat lagi melanjutkan perjalnan.

Desa Promasan

Setelah melanjutkan perjalanan dari Desa Promasan jalannya sudah mulai menanjak terus dan kami para pemula yang belum terbiasa mendaki gunung sudah mulai merasakan lelah, maklum karena saat itu kami masih pemula. Hari sudah mulai gelap, azan maghrib sudah terdengar di telinga kami, langit sudah meneteskan air dan menyentuh kulit kami, tanda akan datangnya hujan tapi kami tetap semangat walaupun cuaca terasa dingin. Hari sudah gelap dan cuaca terasa dingin membuat salah satu temanku mengalami keram, kami harus cepat sampai di puncak untuk mendirikan tenda karena hujan mau datang. temanku yang mengalami keram rasanya ingin menyerah tapi karena kami memberinya semangat akhirnya perjalanan kami berlanjut.

Jam 19.00 akhirnya kami sampai di puncak setelah melakukan perjalanan sekitar 3,5 jam. Kami mendirikan tenda dengan tubuh bergemetar menahan dingin, merasakan dinginya angin di puncak di tambah badan kami yang basah terguyur hujan. Suasana di puncak sangat sepi waktu itu, tak ada satu orang pun selain rombongan kami. Ketika tenda sudah berdiri, tanpa kompromi kami langsung masuk dan tidur, ternyata di dalam tenda hampir sama dinginya diluar, dengan tubuh yang bergemetar tidur kami tidak nyenyak karena tidak memakai sleeping bag. Saat itu kami belum tau apa itu sleeping bag, kami mendaki hanya bermodalkan nekat.
Ketika hampir subuh angin semakin kencang dan tenda yang saya tiduri pun roboh, tidur di tenda serasa tidur di luar hahaha ini lah pengalaman pertama saya mendaki yang menyedihkan tapi seru tak terlupakan.


Sunrise di Puncak Ungaran

Ketika pagi datang kami langsung disambut dengan sunrise yang begitu indah, sambil menikmati kopi dan berfoto-foto. Ya…inilah pengalaman pertama yang menyenangkan bersama para sahabat, ini adalah perpisahan yang tak bisa di lupakan buat kami, oh iya akibat sering di bully…teman saya yang bernama Alvin akhirnya dia marah pada kami semua dan tidak mau ngajak bicara lagi, tapi sampai basecamp dia kehausan karena tidak membawa uang, dia ber akting kesakitan agar di belikan minuman pada kita hahaha wajahnya yang konyol itu membuat kami tertawa terbahak-bahak dan dia tidak marah lagi :D akhirnya kami pulang dan sampai rumah dengan selamat dan akhirnya kami semua Lulus dengan nilai yang memuaskan :)

itulah pengalaman pertama mendaki gunung ungaran yang menyenangkan buat saya, baca juga ya pengalamanku mendaki gunung yang kedua yaitu pendakian di merbabu via wekas :)
Catatan : Bawa kembali turun sampah anda karena gunung bukan tempat sampah !

( Sumber : http://ayexdracoz.blogspot.com/ )

15 Responses to "Pengalaman Pertama Mendaki Gunung Ungaran"

  1. wah pengen kesana tapi jauh gan :D

    BalasHapus
  2. pengin ke ungaran ,, tapii jauhh

    BalasHapus
  3. Beh, jadi ngiri gua nih -_-

    BalasHapus
  4. pasti seru bgetd ya gan, aplgi ramee2 gitu, jdi kpgen jgx nih gitu , heheh

    BalasHapus
  5. Wih enak tuh kayaknya Gan :D

    BalasHapus
  6. Auwak, keren gan.. Kapan2 ikut yhe haha

    BalasHapus
  7. wahhh kayaknya asyikk tuh gan... pengin daki gnung lagi tpi blum ada waktu...

    VISIT = Paling-ngetren.blogspot.com

    BalasHapus
  8. Wah, keren banget kalau bisa sampai atas ya
    Saya selalu kena sial, setiap naik belum sampai pos paling atas pasti kena hujan
    Beruntung sekali itu gan

    BalasHapus
  9. Wah mantap banget tuh pasti rasanya.
    Ane ada rencana juga sih mau naik gunung mumpung liburan UN :D

    BalasHapus
  10. makasih buat agan" yang sudah ngomen, semoga saja kita bisa bertemu saat mendaki. Salam lestari :D

    BalasHapus
  11. Mantap. Saya belum pernah mendaki gunung :D

    BalasHapus

Silakan berkomentar !!!

- Dilarang Memasang Link Aktif
- Dilarang Berkomentar Dengan Kata Kata Kotor
- Dilarang Menghina / SARA
- Harus Sopan Dalam berkomentar
- Dilarang Spam
- Gunakan Bahasa Indonesia/English
- Berkomentarlah tentang artikel yang diatas