saya Fafa, ini kedua kalinya kami mendaki dan gunung merbabu adalah gunung kedua yang kami pilih setelah unngaran, tentunya ditemani oleh sahabat saya Ayex, Latif, Aulian, Okky, Baskoro dan Supri.
Gunung Merbabu
Saat itu saya dan teman-teman saya bertujuh memilih jalur wekas karena kata banyak orang jalur ini jalur yang paling mudah dan paling cepat untuk menuju puncak, kami dari Semarang sampai Wekas sekitar 2,5 jam.
Saat itu cuaca di bawah sangat cerah jadi gunung merbabu terlihat besar dan gagah, tapi saat sampai di basecamp cuaca menjadi berkabut jadi buat teman teman yang ingin mendaki di merbabu saya harap hati-hati karena gunung ini memang cuacanya terkenal ekstreme.
Saat itu cuaca di bawah sangat cerah jadi gunung merbabu terlihat besar dan gagah, tapi saat sampai di basecamp cuaca menjadi berkabut jadi buat teman teman yang ingin mendaki di merbabu saya harap hati-hati karena gunung ini memang cuacanya terkenal ekstreme.
Jika kalian naik bus dari Semarang ambil jurusan Solo-Semarang turun di kota Salatiga (pasar sapi) kemudian naik bus kecil arah magelang, kemudian kalian bisa bilang ke kernet bus dan turun di salah satu dari tiga jalur yang ingin kalian tuju Tekelan,Cuntel, atau Wekas. Sedangkan jalur selo kalian bisa lewat Magelang atau Boyolali.
Tapi saat itu kami naik motor dari Semarang, setelah melewati Kopeng ada desa menuju basecamp Wekas, kalian harus melewati desa dengan jalan berbatu dan tentunya dengan tanjakan yang terjal sehingga motor milik saya dan Baskoro tidak kuat padahal motor kami bisa dibilang baru sedangkan motor astrea milik Ayex yang sudah tua malah kuat haha :D
Tapi saat itu kami naik motor dari Semarang, setelah melewati Kopeng ada desa menuju basecamp Wekas, kalian harus melewati desa dengan jalan berbatu dan tentunya dengan tanjakan yang terjal sehingga motor milik saya dan Baskoro tidak kuat padahal motor kami bisa dibilang baru sedangkan motor astrea milik Ayex yang sudah tua malah kuat haha :D
Kami makan dan beristirahat di basecamp sambil menunggu azan duhur selesai, setelah selesai makan kami melakukan pemanasan dulu agar tidak cedera saat melakukan pendakian.
jam 13.00 kami melakukan start pendakian dari basecamp, berbeda dengan Ungaran yang begitu landai jalanya dan cocok untuk pemula, di merbabu baru menapakan kaki beberapa langkah jalanan langsung menanjak dan terus menanjak, kami sempat kaget waktu itu karena dari basecamp sampai pos 1 dan pos 1 sampai pos 2 hampir tidak ada jalanan yang landai sehingga perjalanan kami sangat lambat apalagi teman saya Baskoro yang saat itu baru pertama mendaki dan belum berpengalaman langsung mual-mual.
Pos 1(kosong) hanya ada pohon tumbang yang bisa dibuat duduk dan beristirahat disitu, sampai di pos 2 ternyata banyak para pendaki yang lebih memilih mendirikan camp disini, selain tempatnya yang datar dan luas disini juga ada sumber air, tetapi kami hanya beristirahat sebentar disini dan memilih melanjutkan perjalanan karena pos 2 sampai puncak jaraknya agak jauh.
Sore itu setelah makan, minum, dan berfoto foto kami melanjutkan perjalanan dan sampai di pertigaan batu Gede, kami beristirahat sebentar disitu dan kami tidak melihat arah penunjuk puncak sehingga saat kami memulai berjalan lagi kami salah memilih jalan, jalan yang harusnya ke kekiri kami malah mengambil jalan ke kanan. Waktu itu kami pikir itu jalan yang benar, saat kami tersesat jalanya sangat menanjak sekali sehingga kami kelelahan, kami mulai menyadari saat kami berjalan terus tapi tidak bertemu dengan pendaki lain dan ternyata benar perjalanan kami terhalang oleh belerang yang baunya sangat menyengat, yah sudah jauh-jauh jalan menanjak akhirnya balik lagi deh…bikin capek dan kecewa haha…
Kami kembali lagi di jalan pertigaan dan disitu kami bertemu pendaki dari Jakarta dan menunjukan arah puncak yang benar, tapi sayang pendaki dari Jakarta itu mau pulang jadi pertemuan kami hanya sampai disitu.
Sedikit berjalan keatas dari pertigaan tadi, kami menemukan pertigaan lagi, jika ke kiri kalian akan menemukan pemancar dan itu adalah jalur yang menghubungkan ke jalur cuntel dan tekelan, jika kekanan arah ke puncak. Kami mendirikan tenda di bawah pertigaan itu karena disitu ada sedikit lahan datar dan kosong. Saat itu hari sudah hampir pukul 17.00 jadi kami bisa melihat sunset di atas pertigaan itu.
Saat malam, kami di luar tenda sambil makan dan membuat kopi susu untuk menghangatkan badan, cuaca malam itu sangat cerah sehingga bintang-bintang dan benda-benda langit lainya terlihat indah, selama saya mendaki beberapa gunung seperti ungaran, sumbing, sindoro dll saya tidak menemukan langit dengan bintang yang sangat terlihat jelas dan banyak sepert di merbabu, tapi sayangnya saya tidak mengambil gambar saat itu.
Pos 1(kosong) hanya ada pohon tumbang yang bisa dibuat duduk dan beristirahat disitu, sampai di pos 2 ternyata banyak para pendaki yang lebih memilih mendirikan camp disini, selain tempatnya yang datar dan luas disini juga ada sumber air, tetapi kami hanya beristirahat sebentar disini dan memilih melanjutkan perjalanan karena pos 2 sampai puncak jaraknya agak jauh.
Pos 2
Sore itu setelah makan, minum, dan berfoto foto kami melanjutkan perjalanan dan sampai di pertigaan batu Gede, kami beristirahat sebentar disitu dan kami tidak melihat arah penunjuk puncak sehingga saat kami memulai berjalan lagi kami salah memilih jalan, jalan yang harusnya ke kekiri kami malah mengambil jalan ke kanan. Waktu itu kami pikir itu jalan yang benar, saat kami tersesat jalanya sangat menanjak sekali sehingga kami kelelahan, kami mulai menyadari saat kami berjalan terus tapi tidak bertemu dengan pendaki lain dan ternyata benar perjalanan kami terhalang oleh belerang yang baunya sangat menyengat, yah sudah jauh-jauh jalan menanjak akhirnya balik lagi deh…bikin capek dan kecewa haha…
Kami kembali lagi di jalan pertigaan dan disitu kami bertemu pendaki dari Jakarta dan menunjukan arah puncak yang benar, tapi sayang pendaki dari Jakarta itu mau pulang jadi pertemuan kami hanya sampai disitu.
Sedikit berjalan keatas dari pertigaan tadi, kami menemukan pertigaan lagi, jika ke kiri kalian akan menemukan pemancar dan itu adalah jalur yang menghubungkan ke jalur cuntel dan tekelan, jika kekanan arah ke puncak. Kami mendirikan tenda di bawah pertigaan itu karena disitu ada sedikit lahan datar dan kosong. Saat itu hari sudah hampir pukul 17.00 jadi kami bisa melihat sunset di atas pertigaan itu.
sunset di pertigaan
Saat malam, kami di luar tenda sambil makan dan membuat kopi susu untuk menghangatkan badan, cuaca malam itu sangat cerah sehingga bintang-bintang dan benda-benda langit lainya terlihat indah, selama saya mendaki beberapa gunung seperti ungaran, sumbing, sindoro dll saya tidak menemukan langit dengan bintang yang sangat terlihat jelas dan banyak sepert di merbabu, tapi sayangnya saya tidak mengambil gambar saat itu.
Hari semakin malam dan cuaca yang tadinya cerah pun tiba-tiba berubah, hembusan angin semakin kencang, membuat kami harus masuk kedalam dan tidur. Saya satu tenda dengan Ayex, Baskoro dan Oki sedangkan Latif, Aulian dan Supri berada di tenda lain.
sekitar jam 00.00 ternyata anginnya bertambah kencang mengakibatkan tenda yang ditiduri Latif, Aulian dan Supri roboh seperti saat di ungaran, tapi saat di ungaran tenda saya yang roboh hehe, dan kini gantian tenda teman saya yang roboh hihi... :p tapi beruntung mereka menggunakan sleeping bag jadi masih merasakan kehangatan.
Jam 03.00 kami bangun dan bersiap untuk melakukan perjalanan terakhir menuju puncak, hampir sampai di jembatan setan kami terkena badai kecil. Entah kenapa dinamai jembatan setan saya juga kurang paham padahal menurut saya jembatan ini juga tidak begitu menyeramkan :D
Dari jembatan setan sedikit naik dan akhirnya kami sampai di puncak kenteng songo, kami bersyukur masih bisa melihat sunrise yang begitu indah pada pagi itu. Di puncak kenteng songo kami bisa melihat beberapa gunung dari sini salah satunya yaitu gunung merapi yang sangat dekat sekali dengan gunung merbabu, dan tampak kejauhan ada gunung ungaran, gunung lawu, gunung sindoro dan gunung sumbing. setelah menikmati indahnya sunrise dan berfoto" kami memutuskan untuk pulang.
Jam 09.00 kami turun dari puncak dan menuju camp, setelah makan pagi dan packing selesai kami turun dengan berlari. sangat tidak disarankan buat teman-teman menuruni gunung dengan berlari karena bisa menyebabkan cidera. tapi karena kami orang-orang yang nekat jadi berlari malah terasa menyenangkan buat kami hehe...
jam 11.00 kami sudah sampai basecamp, tapi teman saya yang di belakang Aulian dan Baskoro setelah di tunggu lama nggak nongol-nongol, ternyata eh ternyata mereka tersesat karena nggak tau jalan menuju basecamp dan akhirnya malah muter-muter deh di desa itu.
Ya itu lah pengalaman saya mendaki gunung merbabu via Wekas, dari yang baru jalan udah sakit, di tengah perjalanan tersesat, dan nyari basecamp gak ketemu-ketemu haha...meskipun begitu kami sangat senang dan kami pulang dengan selamat sampai rumah :)
Itu dia cerita saya dan teman-teman saat melakukan pendakian di gunung merbabu via wekas smoga saja ada manfaat yang kita ambil dari cerita ini :)
Baca juga pendakian ketiga saya dan teman-teman saya di Pendakian di Gunung Lawu lewat Cemoro Sewu terimakasih :)
Catatan : bawa kembali turun sampah anda karena gunung bukan tempat sampah !
( Sumber : http://ayexdracoz.blogspot.com/ )
sekitar jam 00.00 ternyata anginnya bertambah kencang mengakibatkan tenda yang ditiduri Latif, Aulian dan Supri roboh seperti saat di ungaran, tapi saat di ungaran tenda saya yang roboh hehe, dan kini gantian tenda teman saya yang roboh hihi... :p tapi beruntung mereka menggunakan sleeping bag jadi masih merasakan kehangatan.
Jam 03.00 kami bangun dan bersiap untuk melakukan perjalanan terakhir menuju puncak, hampir sampai di jembatan setan kami terkena badai kecil. Entah kenapa dinamai jembatan setan saya juga kurang paham padahal menurut saya jembatan ini juga tidak begitu menyeramkan :D
jembatan setan
Dari jembatan setan sedikit naik dan akhirnya kami sampai di puncak kenteng songo, kami bersyukur masih bisa melihat sunrise yang begitu indah pada pagi itu. Di puncak kenteng songo kami bisa melihat beberapa gunung dari sini salah satunya yaitu gunung merapi yang sangat dekat sekali dengan gunung merbabu, dan tampak kejauhan ada gunung ungaran, gunung lawu, gunung sindoro dan gunung sumbing. setelah menikmati indahnya sunrise dan berfoto" kami memutuskan untuk pulang.
sunrise di puncak kenteng songo
puncak kenteng songo
Jam 09.00 kami turun dari puncak dan menuju camp, setelah makan pagi dan packing selesai kami turun dengan berlari. sangat tidak disarankan buat teman-teman menuruni gunung dengan berlari karena bisa menyebabkan cidera. tapi karena kami orang-orang yang nekat jadi berlari malah terasa menyenangkan buat kami hehe...
jam 11.00 kami sudah sampai basecamp, tapi teman saya yang di belakang Aulian dan Baskoro setelah di tunggu lama nggak nongol-nongol, ternyata eh ternyata mereka tersesat karena nggak tau jalan menuju basecamp dan akhirnya malah muter-muter deh di desa itu.
Ya itu lah pengalaman saya mendaki gunung merbabu via Wekas, dari yang baru jalan udah sakit, di tengah perjalanan tersesat, dan nyari basecamp gak ketemu-ketemu haha...meskipun begitu kami sangat senang dan kami pulang dengan selamat sampai rumah :)
Itu dia cerita saya dan teman-teman saat melakukan pendakian di gunung merbabu via wekas smoga saja ada manfaat yang kita ambil dari cerita ini :)
Baca juga pendakian ketiga saya dan teman-teman saya di Pendakian di Gunung Lawu lewat Cemoro Sewu terimakasih :)
Catatan : bawa kembali turun sampah anda karena gunung bukan tempat sampah !
( Sumber : http://ayexdracoz.blogspot.com/ )
Wihhh si Blogger Pendaki Gunung nihh... mantap sob.. klau ane pnya bnyak waktu mau sklai kali coba daki juga ah... hehehe..
BalasHapusmantap sob....
Wih traveler nih, bagus ceritanya gan :)
BalasHapuswuhahaha mantap gan
BalasHapusjadi pingin ngedaki gunung hehe
wah gan maknyos gunung nge ma pemandanganne..
BalasHapusjangan coba-coba mendaki gunung gan bisa bikin kecanduan :D
BalasHapuskeren gan
BalasHapusjadi pengin daki gunung juga
asik nih, kapan - kapan naek ah .... moga aja bisa dapat pemandangan yang mempesona ....... ini jalur barat yak gan
BalasHapusiya gan ini jalur barat :)
HapusWah keren keren info.y
BalasHapus