NAVIGASI DARAT

PENDAHULUAN
NAVIGASI berasal dari bahasa Yunani. NAVIS yang berarti kapal/perahu, dan AGERE yang berarti mengarahkan. Jadi pengetahuan/ilmu NAVIGASI adalah suatu pengetahuan yang memberikan cara-cara untuk menentukan arah suatu perjalanan atau suatu misi dari suatu titik pemeberangkatan ke titik tujuan dalam segala macam keadaan Cuaca dengan aman dan seefesien mungkin. NAVIGASI DARAT adalah bagian dari ilmu navigasi yang dalam prakteknya selalu menggunakan perangkat peta dan kompas, sehingga navigasi darat dikenal dengan istilah ilmu medan kompas.
Sebagai orang yang berkecimpung di alam bebas, setidaknya harus mempelajari peta dan kompas dan dapat mengunakannya.
Pelajaran mengenai peta dan kompas meliputi :
- Pengertian Peta Topografi
- Pengertian Kompas
- Teknik Peta Kompas

PETA
Peta adalah gambaran dari permukaan bumi yang diperkecil dengan skala tertentu sesuai kebutuhan.
Peta digambarkan diatas bidang datar dengan system proyeksi tertentu.
Peta yang digunakan untuk kegiatan alam bebas adalah peta topografi.

PETA TOPOGRAFI
Peta Topografi adalah peta yang berisi gambaran posisi mendatar dan posisi tegak dari semua benda-benda tidak bergerak yang berbentuk atau berada dipermukaan bumi.

KETENTUAN PETA TOPOGRAFI
Pada peta topografi yang baik harus mencantumkan kententuan sebagai berikut :
=> Judul peta
=> Tahun pembuatan peta
=> Nomor peta
=> Pembagian lembar peta
=> Orientasi arah utara
=> Skala peta
=> Garis kontur/ Garis ketinggian
=> Legenda peta
=> Sistem koordinat

KETERANGAN KETENTUAN PETA TOPOGRAFI
JUDUL PETA :
Identitas yang tergambar pada peta, dituliskan nama daerah/ identitas lain yang menonjol. Biasanya dicantumkan bagian tengah atas dari peta.

TAHUN PEMBUATAN PETA 
Informasi mengenai tahun pembuatan peta dan instansi pembuatan. Dicantumkan dibagian kiri bawah peta.

NOMOR PETA
Nomor registrasi peta, letaknya diselah kanan atas dengan dua cara penulisan, angka latin menyatakan nomor kolom dan angka romawi menyatakan nomor baris yang letaknya dikanan atas.

PEMBAGIAN LEMBAR PETA
Penjelasan nomor-monor peta lain yang tergambar disekitar peta yang digunakan.
Tujuannya untuk memudahkan penggabungan peta apabila memperlukan interpretasi suatu daerah yang lebih luas. Dicantumkan disudut kana/ kiri dari peta.

SKALA PETA
Adalah perbandingan jarak dipeta dengan jarak sebenarnya dimedan/ lapangan.
Penulisan skala peta ada 2 macam :
- Skala Angka : 1:25.000 ; 1:50.000
- Skala Garis : |----|----|----|-----|
0   1   2   3   4   5  KM

GARIS KONTUR / GARIS KETINGGIAN
Garis kontur pada peta topografi menunjukkan gambaran permukaan bumi.
Kontur adalah garis khayal yang menghubungkan titik ketinggian sama dari permukaan laut.

LEGENDA PETA
Adalah informasi tambahan untuk memudahkan interpretasi peta, baik itu unsur yang dibuat manusia maupun alam.
Legenda peta yang penting untuk dipahami antara lain :
- Titik Trianggulasi
- Jalan setapak
- Jalan raya
- Alur sungai
- Garis batas wilayah
- Pemukiman
- kuburan
Legenda peta dicantumkan dibagian bawah dari peta.
CATATAN : Legenda peta tidak untuk dihafalkan, melainkan untuk dipahami.

ORIENTASI ARAH UTARA
Pada peta topografi terdapat 3 (tiga) arah Utara yang harus diperhitungkan sebelum menggunakan peta dan kompas , karena tiga arah Utara tersebut tidak berada pada satu garis.
Tiga arah Utara tersebut adalah :
  • Utara sebenarnya ( True North) US / TN diberi symbol bintang. Yaitu Utara yang melalui kutup Utara dan Selatan bumi.
  • Utara peta ( Grid North ) UP / GN diberi symbol GN. Yaitu Utara yang tegak lurus atau sejajar dengan garis sumbu Y peta.
  • Utara Magnetis ( Magnetis North ) UM diberi symbol anak panah separo. Yaitu Utara yang ditunjukkan oleh jarum kompas.
Satu hal yang penting yang harus diperhatikan bahwa Utara Magnetis akan berubah tiap tahunnya (bertambah ataupun berkurang) dikarenakan pengaruh dari rotasi bumi.
Perubahan UM (bertambah ataupun berkurang) disebut Variasi Magnetis.

Karena tiga arah Utara yang telah disebutkan diatas tidak berada pada satu garis, maka akan terdapat penympangan-penyimpangan sudut.
  1. Penyimpangan sudut antara US - UP disebut Ikhtilaf Peta (IP) / Konvergensi Meridian.
  2. Penyimpangan sudut antara US - UM disebut Ikhtilaf Magnetis (IM) / Deklinasi.
  3. Penyimpangan sudut antara US - UM disebut Sudut Peta Magnet (SPM) / Deviasi. Pada peta biasa ditulis GM Angle (Grid Magnetic Angle).
Dalam menggunakan peta dan kompas harus diperhitungkan tiga arah Utara tersebut (ada perhitungan koreksi arah).
Untuk lintasan yang pendek-pendek perhitungan dapat diabaikan, tapi perubahan magnetic pertahunnya harus diperhitungkan.


SISTEM KOORDINAT
Pada peta topografi dikenal system koordinat, yaitu perpotongan antara dua garis sumbu.
Sistem koordinat yang resmi dipakai ada 2 :
(*) Koordinat Geografis :  Sumbu yang digunakan adalah garis bujur ( Bujur Barat dan Bujur Timur ) yang tegak lurus dengan garis khatulistiwa, dan garis lintang ( Lintang Utara dan Lintang Selatan ) yang sejajar dengan garis khatulistiwa, Koordinat dinyatakan dalam :
Derajat, Menit, Detik.
Contoh : 106° 45' 30'' BT       7° 45' 30" LS

(*) Koordinat Grid : Perpotongan antara sumbu Absis (X), dengan sumbu Ordinat (Y). Pada koordinat grid kedudukan suatu titik dinyatakan dalam ukuran jarak (meter),
Contoh : 4570 ; 3800
Skala bilangan dari kedua system koordinat diatas ( Geografis dan Gird ) terletak ditepi peta.

MEMPELAJARI DAN MEMAHAMI PETA TOPOGRAFI
Kita sebagai mahluk di bumi ini sebaiknya juga mengenal lebih jauh tentang peta topografi karna sangat bermanfaat jika berada dialam terbuka dan gunung.

MEMBACA GARIS KONTUR
- Punggungan Gunung
Punggungan Gunung terlihat dipeta merupakan rangkaian garis kontur berbentuk huruf U. Ujung dari U menunjukan tempat yang lebih rendah dari kontur diatasnya.
- Lembah / Jurang
Lembah atau Sungai merupakan rangkaian garis kontur berbentuk huruf V yang ujungnya tajam.
- Daerah Landai / Datar dan Terjal / Curam
Daerah datar garis kontur renggang ( jarang-jarang )
Daerah terjal garis kontur rapat / dari renggang lalu rapat.
Sifat-sifat Garis Kontur :
1. Garis kontur selalu merupakan kurva tertutup, jalannya sejajar dan tidak akan saling berpotongan.
2. Garis kontur yang berada didalam selalu tinggi dari garis kontur yang diluar/yang mengelilinginya.
3. Interval kontur (beda tinggi antar garis kontur), biasanya dicantumkan dibagian tengah bawah dari peta.
4. Index kontur, yaitu garis kontur tebal yang merupakan kelipatan dari interval kontur.

KETINGGIAN TEMPAT
Dapat di lakukan dengan cara melihatnya dari ketinggian kontur yang telah jelas tercantum lalu tinggal tambah dengan jumlah kontur ( X interval antar kontur, sesuai dengan interval kontur. Bila kita tidak mengetahui interval kontur dapat dicari dengan jalan mencari dua kontur dengan ketinggian yang telah jelas, lalu selisih ketinggian tersebut dibagi dengan jumlah kontur yang ada diantara kedua garis kontur yang telah jelas tersebut ).
Atau kita dapat melihatnya dari titik triangulasi yang ada di lapangan. Berupa pilar / tonggak / pal yang di situ tercantum nomor registrasi dari jawatan topografi serta ketinggian mutlaknya dari permukaan laut. Ketinggian tempat dapat juga kita ketahui dengan menggunakan Altimeter. Yang perlu diperhatikan dalam penggunaan Altimeter adalah kalibrasi ketinggiannya.

Dapat dilakukan pada daerah yang kita ketahui dengan pasti ketinggiannya, seperti pantai (0 mdpl), atau Altimeter kita kalibrasi dekat pada tonggak trangulasi. Altimeter sensitif terhadap goncangan, cuaca, serta perubahan suhu.

TITIK TRIANGULASI
Suatu titik / benda yang merupakan pilar / tonggak yang menyatakan tinggi mutlak suatu tempat dari permukaan laut (dpl)
Macam-macam titik triangulasi :
Primer = P.12/3120
Sekunder = S.72/1750
Tersier = T.15/975
Quartier = Q.25/350
Antara = TP.21/670
[Keterangan : S.72 = nomor registrasi, 1750 = titik ketinggian mdpl]

MENGENAL TANDA MEDAN
Disamping tanda pengenal yang terdapat pada Legenda Peta, untuk keperluan orientasi harus juga digunakan bentuk - bentuk bentang alam yang menyolok dilapangan dan mudah dikenali di peta ( disebut tanda medan )
Beberapa Tanda Medan dapat dibaca di Peta sebelum berangkat kelapangan dan dicari setelah dilapangan.
Tanda medan antara lain :
=> Lembah antara dua puncak
=> Lembah yang curam
=> Ujung desa atau persimpangan jalan
=> Percabangan sungai, kelokan sungai, air terjun dll
=> Perpotongan sungai dengan jalan setapak
Untuk daerah yang datar dapat digunakan :
=> Persimpangan jalan
=> Percabangan sungai, jembatan dll
Gunakanlah bentuk bentang alam yang menyolok dilapangan dan mudah ditemukan dikenali di peta. Tanda medan mutlak harus dipahami karena sangat menunjang dalam operasi.
Merupakan hal yang sulit untuk mengenali menggunakan bentukan alam dan mengenalinya di peta untuk awal-awalnya. Namun seiring dengan bertambahnya jam terbang bermain navigasi darat, hal tersebut bukan merupakan hal yang sulit.

MENGHITUNG HARGA INTERVAL KONTUR
Pada peta AMS 1960, Skala 1:50.000 dicantumkan Interval Konturnya adalah 25m, dan rumus untuk mencari harga Interval kontur adalah 1/2000 x Skala peta (tetapi rumus ini tidak berlaku untuk setiap peta), kenapa ?
Bila harga kontur tidak diketahui / tidak dicantumkan pada peta yang dipakai, maka haruslah dihitung harga Interval Konturnya.
Cara menghitung harga Interval Kontur :
(*) Cari dua titik ketinggian yang berdekatan.
Sebut saja titik I adalah (A) dan titik II adalah (B).
Dalam hal ini harga ketinggian A dan B diketahui.
(*) Hitung selisih ketinggian A dan B.
(*) Hitung jumlah kontur dari A sampai B.
(*) Bagilah hasil selisih AB dengan jumlah kontur dari A sampai B.
(*) Hasilnya adalah harga Interval Kontur, dan harus dibulatkan.
Cara tersebut diatas harus dilakukan beberapa kali pada titik 2 ketinggian yang berbeda untuk meyakinkan harga Interval Kontur yang diperoleh.

CARA MEMBACA KOORDINAT
Pada koordinat Grid, harga koordinat adalah perpotongan antara sumbu absis (X) dengan sumbu ordinat (Y).
Gunakan konektor (Protector) untuk membaca koordinat
Cara menyatakan koordinat ada 2 cara :
1. Cara 6 angka, misalnya koordinat titik A (468 : 511) B (486 : 535)
2. Cara 8 angka, misalnya koordinat titik A (3740 : 6225) B (3776 : 6417)
Cara 8 angka lebih teliti dari cara 6 angka.

SUDUT PETA
(*) Sudut Pete dihitung dari utara peta, kearah garis sasaran ( dihitung searah putaran jarum jam ).
(*) Sistem pembacaan sudut dipakai system Azimut ( 0 - 360 derajat )
(*) Pengukuran besar sudut menggunakan Busur derajat, dengan 0 derajat dimulai dari utara peta (UP), dimana UP sejajar dengan sumbu Y peta.

BAGAIMANA MENGUKUR JARAK / PANJANG LINTASAN
a. Panjang Lintasan Datar (perhatikan GB.001).
(*) Ukur panjang lintasan A-B dengan mistar atau konektor (protector).
(*) Untuk lintasan/ jalur setapak yang berkelok, dapat digunakan benang yang kemudian diukurkan pada mistar, atau dapat langsung diukur dengan kurvemeter.
b. Panjang Lintasan A-B setelah dibuat Penampang.
(*) Lintasan A-B dibuat sayatan ( skala Vertikal dan skala Horizontal disesuaikan dengan skala peta )
(*) Gambar sayatan lintasan A-B tersebut memperlihatkan kemiringan lereng dan juga penampang bentuk medan.
(*) Ukuran panjang lintasan A-B yang naik turun tersebut dengan benang atau kurvemeter.
(*) Panjang lintasan A-B inilah yang mendekati panjang lintasan sebenarnya di medan.
Membuat rencana perjalanan diatas peta tidaklah sukar, yang perlu diingat bahwa dilapangan nanti akan dijumpai kondisi nyata dari keadaan medan yang sebenarnya seperti : Hutan rapat dengan semak berduri , tebing-tebing terjal , lembah yang tidak nampak/tergambar di peta dst. Alamlah yang nanti akan menguji mental dan fisik, bukan peta.

Tips Merawat Peta
Peta yang seperti kita ketahui, dicetak diatas kertas. Membutuhkan perlindungan dari air, kotoran, dan sobek. Untuk itu tempatkanlah selalu peta dalam wadah yang kedap air namun tetap mudah untuk dikeluarkan sewaktu-waktu.
Jika benar-benar dibutuhkan untuk mencoret-coret peta, gunakanlah pensil. Gunakan goresan pensil yang tipis saja (namun tetap terbaca), sehingga mudah untuk dihapus tanpa ada resiko sobek atau mengotori, yang membuat bingung kemudian.

(Sumber = Buku Panduan Mapala USM)

Sekian penjelasan Navigasi darat dari saya jika ada yang kurang mohon dimaklumi.... SALAM LESTARI !!!

6 Responses to "NAVIGASI DARAT"

  1. keren artikelnya gan makasih, di tunggu juga kunbalnya yah gan :)

    BalasHapus
  2. Ini seperti materi pada pelajaran IPS dan IPA yang pernah saya pelajari, namun yang ini sangat detail sekali..

    Trimakasih infonya mas..

    BalasHapus
  3. Jika artikel ini bukan 100% tulisan sendiri, sebaiknya sumber kutipan ditulis diakhir artikel mas bro...
    Karena tulisan seperti dlm artikel ini saya sering baca di buku2 panduan navigasi...
    Makasih...

    BalasHapus
    Balasan
    1. terimakasih mas atas kritik dan saran yang di berikan

      Hapus

Silakan berkomentar !!!

- Dilarang Memasang Link Aktif
- Dilarang Berkomentar Dengan Kata Kata Kotor
- Dilarang Menghina / SARA
- Harus Sopan Dalam berkomentar
- Dilarang Spam
- Gunakan Bahasa Indonesia/English
- Berkomentarlah tentang artikel yang diatas