Pendakian di Gunung Lawu lewat Cemoro Sewu

Gunung lawu berada di perbatasan provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur tepatnya di kabupaten karanganyar jawa tengah dan kabupaten magetan jawa timur dengan ketinggian 3265 mdpl, ada 2 jalur pendakian yang sering di lewati oleh para pendaki, yaitu jalur Cemoro Kandang dan Cemoro Sewu. Cemoro kandang berada di kabupaten Karanganyar Jawa Tengah sedangkan Cemoro Sewu ada di Magetan Jawa Timur. Selain kedua jalur tersebut ada juga jalur lain yaitu Via Candi Cetho tempatnya di Dukuh Cetho, Desa Gemeng, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karang Anyar Jawa Tengah tetapi jalur ini sudah jarang di lewati para pendaki. selain jalurnya yang panjang dan sepi jalur ini juga dikenal mistis, kata masyarakat setempat via candi cetho dan via cemoro kandang memang berbau mistis, jadi saya sarankan jika kalian percaya dengan begituan atau takut dengan hal hal seperti makhluk halus dan semacamnya saya sarankan memilih via Cemoro Sewu. Masyarakat setempat juga menganggap gunung ini sebagai gunung yang sakral, jadi ketika waktu malam satu syuro datang, banyak masyarakat disini yang melakukan pendakian untuk mengadakan upacara dan berdoa.


Peta Gunung Lawu

Pengalaman saya di gunung Lawu ini berbeda dengan saat saya dan teman saya Ayex melakukan pendakian di gunung ungaran dan merbabu, di gunung lawu kami tidak berangkat bareng teman-teman sekolah kami karena saat itu mereka pada sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing, sedih rasanya kami tidak bisa berangkat bersama lagi. Kami berangkat bersama orang lain yang kami kenal lewat sosial media yang saat itu dia memosting ingin melakukan pendakian di lawu. Akhirnya tanggal 10-06-2014 kami merencanakan melakukan pendakian itu via Cemoro Sewu.

Saya dan Ayex dari Semarang naik bus AC jurusan Solo-Semarang dengan membayar uang 30 ribu, ini pertama kalinya saya mendaki gunung dengan menaiki bus dan ternyata lebih menyenangkan naik bus daripada naik motor karena kami bisa bersantai-santai, tidur di bus dan tentunya badan tidak lelah di perjalanan.

Sesampai di Solo kami turun di terminal Tirtonadi, saya dan ayek datang paling awal saat itu dan yang lain masih di belakang.
Setelah sedikit lama menunggu akhirnya teman kami yang lain datang mereka adalah Gito, Deva, Windi, dan Ella. Setelah bertemu mereka kami langsung naik bus jurusan Tawangmangu dengan membayar uang 20rb, setelah sampai di terminal Tawangmangu kami harus oper lagi menggunakan mobil dengan membayar uang 10rb, basecamp cemoro sewu berada di pinggir jalan, jadi jika kalian ingin ke basecamp tinggal bilang ke sopir mobil dan bilang turun di cemoro sewu.

Basecamp Cemoro Sewu

Sesampai di basecamp sambil menunggu 2 orang teman kami yang masih di belakang yaitu Supra dan Toni, kami beristirahat, sholat dan membeli jajakan Penthol, di magetan pedagang penthol banyak sekali di temukan di pinggir jalan, karena penthol berasal dari kota ini hehe, (Aku pingen penthol Mas…sing akeh endog e :p)

Setelah teman saya Supra dan Toni datang kami memulai pendakian sekitar jam 16.00, berbeda dengan gunung lain pada umumnya, di gunung Lawu ini jalanya tidak bertanah tetapi jalanya sudah bebatuan, sehingga mudah untuk dibuat jalan.

Ketika kami berjalan dan hampir sampai di pos bayangan tiba-tiba si windi merasakan kesakitan di bagian kaki, itulah akibatnya kalau tidak melakukan pemanasan dulu. Akhirnya dia memutuskan untuk berhenti dan istirahat dulu sambil di temani Toni dan Ella, sedangkan yang lainya melanjutkan perjalanan termasuk saya.

Pos 1

Di Pos 1 ada warung makan dan ada beberapa pendaki yang istirahat disini, kami sampai disitu tetapi saat itu warung makanya tutup. Kami beristirahat disitu sebentar, Supra, Deva dan Gito memutuskan untuk beristirahat dan menunggu tiga teman kami yang ada di belakang, tapi saya dan Ayex memilih melanjutkan Perjalanan dan menunggu di Pos berikutnya.
Walaupun Pos 1 sampai Pos 2 jalanya tidak terlalu menanjak banget dan masih bisa di bilang standar tapi jaraknya cukup jauh membuat saya dan Ayex kelelahan.

Pos 2

Pada pukul 17.30 akhirnya sampai juga di Pos 2, berbeda dengan Pos 1 yang ada warungnya di Pos 2 tempatnya sangat sepi waktu itu, hanya ada saya dan Ayex, bahkan saat hari sudah mulai gelap dan waktu sudah maghrib tidak ada pendaki lain yang lewat. Setelah ditunggu sekitar 45 menit akhirnya Supra, Deva dan Gito muncul tapi tidak dengan Ella, Windi dan Toni, saat saya tanyai mereka ternyata 3 orang yang di belakang masih jauh.
Sambil menunggu yang lain kami beristirahat makan, minum, bercanda bersama dan menyalakan api unggun kecil untuk menghangatkan badan, tentunya membuat api unggunnya di tempat lapang dan jauh dari pepohonan. Yang saya tau tentang gunung ini teman-teman selain gunungnya yang sakral gunung ini suhu dan cuaca juga sangat dingin, banyak teman-teman pendaki yang saya tanyai mereka berkata bahwa gunung lawu ini gunung yang paling dingin di Jawa Tengah, entah pada saat itu berapa derajat Celsius suhunya, yang pasti buat saya yang sehari-harinya hidup di perkotaan yang panas tentu merasa sangat kedinginan.

Pukul 19.30 akhirnya teman kami yaitu Ella, Windi, dan Toni akhirnya datang, mereka beristirahat sebentar dan setelah itu melanjutkan perjalanan bersama-sama.

Saat melanjutkan perjalanan kami baru beberapa langkah tidak jauh dari Pos 2, tiba-tiba kami di kejutkan oleh si Windi yang pingsan saat itu, si Windi ini orangnya cerewet dan suka bercanda jadi pada saat dia pingsan kami kira dia hanya bercanda tapi ternyata dia beneran pingsan :D haha…, untung saat itu Ella yang juga anggota PMI membawa oxycan dan P3K, jadi beberapa menit Windi langsung sadar. Karena anggota kami ada yang sakit, kami terpaksa menghentikan perjalanan kami dan memilih kembali mendirikan camp di Pos 2, Windi yang saat itu sakit dan tidak bisa jalan akhirnya digendong oleh Gito, padahal Windi ini bobotnya cukup berat (agak gemuk :p) tapi Gito kuat menggendongnya hahaha :D.

Kami kembali beristirahat di Pos 2, saat saya melihat langit, ternyata langit disini tidak indah seperti di merbabu yang bintang-bintangnya terlihat banyak dan cerah.
Kami akhirnya bermalam disitu dan memilih untuk tidak melanjutkan ke puncak, kami bercerita mengenai pribadi kami masing-masing agar lebih kenal satu sama lain. Hari semakin larut hingga pukul 11.30 malam saya memutuskan untuk tidur dahulu, saat itu kami hanya membawa satu tenda yang diisi oleh Supra, Deva, dan Gito yang saat itu tidak membawa sleeping bag, sedangkan yang membawa sleeping bag tidur di luar.

Pukul 02.00 suhu bertambah dingin, karena saya tidur di pojok sendirian dan merasa kedinginan akhirnya saya terbangun, saat saya melihat yang lain eh..mereka kok gak kedinginan malah tidur mereka nyenyak sekali, ternyata yang lain tidur bergerombol dan bertumpuk-tumpukan, tentu ini membuat saya sedih karena saya ditinggal di pojok kedinginan sendirian u,u :p .

Matahari telah menampakan sinarnya dan kami semua terbangun dari tidur, tapi karena saya, Ayex, dan Supra sangat penasaran dengan puncak lawu, kami memutuskan untuk melanjutkan ke puncak walaupun tidak bisa melihat sunrise. Kami naik tanpa membawa tas dan meninggalkanya di pos 2, sedangkan yang lain ikut menunggu di pos 2.

Pos 3

Karena kami dikejar waktu, kami berlari dengan penuh semangat saat naik. Kami sampai di pos 3, disitu juga ada sebuah gubuk seperti di pos 2, tapi kami tidak istirahat disitu dan tetap melanjutkan perjalanan.

Pos 4

Sesampai di Pos 4 pemandangan sudah mulai terlihat indah dan di depan nampak terlihat gunung kukusan, kami berhenti sebentar untuk berfoto-foto, tapi tidak lama kemudian kami melanjutkan perjalanan.

Warung makan Mbok Yem

Dan akhirnya sampai juga di Pos 5, sempat kaget waktu itu sampai di pos 5 karena disitu ada warung makan yang bernama mbok yem, saya bertanya-tanya kenapa di tempat tinggi seperti ini ada warung makan? itu bapak dan ibunya apa nggak capek naik turun kalo mau membeli stok dagangan? Apa nggak capek membangun warung di ketinggian seperti ini? Kalo di pos 1 masih bisa dibilang pendek lah ini kan udah tinggi :D haha maklum gan karena saat itu saya baru pertama naik lawu dan saya yakin pasti ada teman-teman yang juga kaget melihat ada warung di atas gunung. Itulah yang membedakan gunung lawu dengan gunung-gunung yang lain. disini juga ada sumber mata air.

Puncak Hargo Dumilah

Setelah istirahat disitu, kami melanjutkan perjalanan menuju puncak. Puncak tertinggi lawu bernama Hargo Dumilah dan disitu juga ada tugunya. pemandangan di puncak sangat cerah dan sangat bagus. Kami sampai disitu sekitar jam 09.00, setelah istirahat dan berfoto-foto di puncak kami pulang. kami tetap bersyukur walaupun tak bisa melihat sunrise dan suatu saat kami juga ingin kembali kesini dengan melihat sunrise. Kami kembali bertemu yang lainya di Pos 2, kami turun sampai basecamp jam 02.00 dan sorenya kami pulang dari basecamp.
Nah itulah pengalaman mendaki gunung lawu, kurang puas sih sebenarnya buat saya karena saat itu tidak bisa melihat sunrise, tapi saya tetap senang karna saya mendapat teman-teman baru yang menyenangkan.
Akhirnya kami semua berpisah, dan pulang di rumah masing-masing. Kami pulang dengan selamat :)

itu di cerita saya dalam Pendakian di Gunung Lawu lewat Cemoro Sewu semoga aja bermanfaat bagi kita semua :) terimakasih....
Baca juga pengalaman saya selanjutnya di Pendakian Gunung Sumbing via Garung Lama trimakasih...
Catatan : Bawa kembali turun sampah anda karena gunung bukan tempat sampah !

( Sumber : ayexdracoz.blogspot.com )
( Sumber foto : damasusaldonugroho.blogspot.com
                          infopendaki.com
                          archive.kaskus.co.id/thread/14583370/0/solo-trip-ke-bromo-lawu-dan-merapi )

9 Responses to "Pendakian di Gunung Lawu lewat Cemoro Sewu"

  1. Hahaha.. rumah saya sangat deket sma gnung lawu.. tpi sya blum ernah muncak ksana vroohh.. hehehehe

    Keren infonya...

    idblogtips.ga

    BalasHapus
  2. wahh denger ceritanya, saya jadi pengen mendaki gunung nih gan ^_^ ^_^ heheh salam kenal gan :D saya arief dari BLOGGER BANDUNG :D

    BalasHapus
  3. wahhh denger ceritanya, jadi pengen ke gunung nih untuk mendaki, owalahh, hehehe salam kenal gan, saya arief dari BLOGGER BANDUNG

    BalasHapus
  4. kayaknya asik kalau liburan ke situ :D

    BalasHapus
  5. Pemandangannya keren gan, cuma ane kagak bakat naik gunung.wkkkk


    visit my blog gan www.joglo.tk

    BalasHapus
  6. keren amat gan... liburan kesitu mungkin asik tuh :D

    BalasHapus
  7. keren amat gan... liburan kesitu mungkin asik tuh :D

    BalasHapus
  8. pengen ke gunung lawu,,, cuma jauh gan... :)

    BalasHapus
  9. waahh jadi pengen liburan kesono ... mantap gan

    BalasHapus

Silakan berkomentar !!!

- Dilarang Memasang Link Aktif
- Dilarang Berkomentar Dengan Kata Kata Kotor
- Dilarang Menghina / SARA
- Harus Sopan Dalam berkomentar
- Dilarang Spam
- Gunakan Bahasa Indonesia/English
- Berkomentarlah tentang artikel yang diatas