“berbagi waktu dengan alam, kau akan tahu siapa dirimu yang sebenarnya, hakikat manusia (GIE)”; Selain itu menurut seorang George Mallory, gunung itu ada untuk didaki, “Because it there…”. Jadi mendakilah gunung selama gunung itu masih ada, dan selama Tuhan masih mengijinkan. Kalo sudah tidak ada gunung gimana coba mau daki apa nanti anak cucu kita.
Mungkin tantangan mendaki gunung sambil berpuasa akan meningkat, karena itu berarti kalian mendaki sambil menahan lapar dan dahaga. Tetapi mendaki gunung ketika sedang berpuasa itu bukan berarti tidak bisa dilakukan dong? Mungkin dengan mengikuti beberapa Tips dari Dracoz Adventure ini, meskipun puasa, kalian akan tetap kuat mendaki gunung.
1. Mantapkan Niat Mendaki Gunung Dengan Tetap Berpuasa
Mendaki saat puasa mungkin akan menjadi tantangan tersendiri buat pendaki gunung. Bisa jadi sebuah jalur pendakian yang biasanya mudah akan menjadi terasa berbeda dan ganas. Asalkan kalian menanamkan niat tekad yang kuat ingin mendaki dalam diri, juga persiapan yang baik kalian pasti bisa kok melakukannya. Jangan lupa berdoa sebelum mendaki gunung.
Apalagi jika kalian bisa mendaki gunung dengan tetap berpuasa. Bagaimanapun juga puasa kalian penting loh. Jangan sampai karena ingin mendaki gunung, terus puasa batal. Terlebih lagi kalian naik gunung karena memang alasan biar enggak puasa. Nggak lucu dong? Mending kalian ke masjid saja, banyak – banyak berdoa dari pada naik gunung malah batalin puasa!
2. Naiklah Gunung Dengan Jalur Yang Ringan Ketika Puasa
Karena pendakiang gunung ketika berpuasa itu akan berbeda, pilihlah gunung yang tidak terlalu berat untuk pendakian. Misalnya Gunung Andong atau 11 gunung lainnya yang ramah untuk pendaki pemula seperti disini. Lupakan dulu gunung dengan jalur pendakian ekstrim atau yang memerlukan pendakian berhari – hari. Yang penting bisa ketemu alam, dan menyegarkan diri sudah cukup kan? Kalau memang mau melakukan ekspedisi membuka jalur baru, mending menunggu sampai puasa usai.
Perhatikan juga dengan rute pendakian. Jangan asal pilih jalur, pakailah jalur pendakian yang sudah umum, entah jalur yang pendek atau jalur yang mudah. Gunung Andong mungkin jadi salah satu yang mudah, kalian bisa mendaki hingga puncak alap-alap. Alternatifnya, kalian bisa mendaki gunung yang mudah lainnya seperti Gunung Prau, Gunung Ungaran atau bahkan Gunung Bromo. Yang penting bisa mendaki kan? Hehee~
3. Bawa Barang Bawaan Yang Ringan Tapi Berguna Untuk Pendakian (UltraLight)
Mendaki sambil berpuasa tentu akan merepotkan kalau membawa barang yang terlalu berat atau barang – barang yang tidak perlu. Lupakan dulu barang – barang yang tidak penting, utamakan logistik yang akan mendukung pendakianmu. Mungkin gadget seperti kamera tidak perlu dibawa, cukup dengan sebuah smartphone saja sudah cukup. Yang terpenting, logistik berupa makanan bergizi untuk berbuka atau sahur jangan sampai ketinggalan ya. Jangan lupa terapkan metode packing yang efisien agar pendakianmu makin menyenangkan meski sedang puasa.
4. Mulai Mendaki Ketika Tubuh Sudah Beradaptasi Pada Suasana Puasa
Jangan langsung mulai mendaki gunung ketika puasa baru dimulai, karena mungkin tubuh kalian belum beradaptasi dengan ritme harian puasa. Apalagi jika kalian jarang – jarang berpuasa senin – kamis. Biasanya puasa beberapa hari pertama akan terasa berat. Alih – alih langsung mendaki, mungkin kalian bisa mempersiapkan tubuh agar bisa beradaptasi dengan olahraga ringan dahulu seperti jalan kaki atau lari kecil sambil melatih ketahanan stamina.
5. Mendaki Bareng Teman Yang Juga Tetap Berpuasa Meski Mendaki
Mungkin godaan untuk bikin batal puasa jauh lebih banyak di perkotaan dimana masih ada beberapa orang yang enggak berpiasa. Namun ada kemungkinan kalian juga akan menemui satu atau dua orang yang tidak berpuasa ketika naik gunung. Nah, kalau tidak ingin puasa kalian batal, sebaiknya ajak teman kalian yang juga berpuasa ketika mendaki.
Bukan karena apa, paling tidak jika keduanya berpuasa ritme pendakian bisa sama. Tidak ada yang tergesa – gesa atau terlalu lamban. Tapi yang paling penting, meski kalian melihat ada teman yang sedang makan atu mimun ketika mendaki usahakan jangan sampai membatalkan puasa ya!
6. Pilih Waktu Pendakian Yang Tepat!
Selama bulan puasa, memulai pendakian ketika siang hari mungkin bukan ide yang bagus. Siang hari biasanya matahari cenderung panas dan terik, sangat tidak disarankan mendaki pada saat itu. Pilih waktu pada malam hari untuk mendaki, misalnya setelah tarawih. Selain tidak panas, pada malam hari kalian juga lebih bebas minum dan makan karena puasa hanya siang hari kan? Bisa juga mulai mendaki sore hari, lalu bisa dilanjutkan berbuka di Gunung. Gimana? Mau coba yang mana hayo?
7. Bawa Logistik Perbekalan Yang Memiliki Asupan Gizi Yang Cukup (4 Sehat 5 Sempurna)
Kalau kalian bisa membawa logistik pendakian seperti mie instant, lupakan saja terlebih dahulu. Seporsi mie instant tidak akan cukup untuk membuat tubuh kalian bertahan selama pendakian sambil berpuasa. Terlebih lagi mie instan ini sulit dicerna tubuh dan bersifat menyerap air. Lebih baik perbanyak logistik yang berkalori dan mengandung banyak protein juga karbohidrat seperti sosis, kornet, bakso hingga sereal. Makanan yang bergizi akan membuat staminamu bertahan lama dan tidak gampang lelah ketika mendaki gunung.
8. Minum Multivitamin Ketika Sahur Juga Membawa Madu
Selain makanan yang banyak mengandung karbohidrat dan protein, kalian juga perlu vitamin dong! Tentu itu semua agar stamina kalian terus terjaga. Multi vitamin dan madu biasanya akan sangat berguna untuk membantu menjaga stamina kalian. Yah, vitamin dan madu ini gampang bawanya, nggak bikin berat keril. Membawa beberapa tentu akan berguna bukan?
9. Selalu Bersyukur, Jangan Sampai Memaksakan Diri Ketika Mendaki!
Selama ini alam memang memberikan nikmat yang tidak terhingga. Agar pendakian gunung senantiasa aman dan lancar, banyak – banyaklah bersyukur kepada yang maha kuasa. Karena itu sebaiknya mendaki gunung tidak harus tergesa – gesa. Nikmati saja dengan ritme yang normal tapi penuh semangat, dan selalu ingat kalau Puncak itu hanyalah bonus. Jangan memaksakan diri, karena sejatinya yang paling menyenangkan itu adalah proses mendaki dan mengenal alam lebih dekat.
10. Makan Makanan Yang Bergizi Ketika Sahur!
Ketika sahur, makanlah makanan bergizi, terutama yang mengandung karbohidrat dan protein. Suplemen tambahan juga sangat diperlukan. Tapi janganlah sekali-kali sahur dengan meminum alkohol dan makan daging babi ! Soalnya itu haram, dan dilarang agama, apalagi yang dimakan adalah daging anak babi yang lahir di luar nikah dan dimakan mentah-mentah…itu hukumnya SANGAT SUPER HARAM SEKALI !!!
11. Sangat Di Sarankan Mendaki Saat Malam Hari.
Pendakian malam hari sangat disarankan, karena kalau haus bisa langsung minum. Tapi jangan minum alkohol, soalnya alkohol bukan minuman, tapi biasa dipakai untuk membersihkan penis saat khitanan massal.
12. Jangan Menggunakan Pakaian yang Membuat Tubuh Sulit Bergerak.
Walaupun sedang berpuasa, ketika mendaki janganlah mengenakan baju koko, peci, dan sarung yang baru. Kenapa ? Takut kotor. Karena itu akan digunakan saat lebaran.
13. Harap menjaga hati, sikap, dan perkataan.
Ketika tersandung atau terpeleset, janganlah kamu memaki, apalagi menyebut nama alat kelamin pacarmu dengan kencang, atau bahkan sampai menggambarnya, karena akan mengurangi pahala berpuasa.
14. Saat Berbuka, hindari minuman yang mengandung alkohol.
karena akan berdosa jika meminumnya. Tapi minumlah air putih terlebih dahulu lalu dilanjutkan dengan makanan yang mengandung gizi yang baik serta makanan yang berkalori dan halal.
15. Ketika sudah mencapai puncak ucapkanlah Alhamdulilah.
Kalau perlu sampai sujud syukur. Jika kamu berhasil melewati semua tantangan dan pantangan dari bawah sampai puncak tanpa membatalkan atau mengurangi pahala puasa, berarti kamu sudah layak dinobatkan sebagai Pendaki Super Beriman, yang Insya Allah akan masuk surga, Amin ya robbal alamin…
Yang terpenting dari suatu pendakian adalah keselamatan No.1 bukan sampai ke puncaknya itu hanya Bonus dari Allah.
INGAT JAGA KESELAMATAN DAN KEBERSIHAN GUNUNG !!!
wah mantep ya, berpuasa tetep mendaki gunung
BalasHapusnama saja penggila gunung gan mau bulan apa saja tetap nanjak... hehehe :D
Hapuswahh.. matap banget deh gan tips-tips nya :D Sangat bermanfaat sekali
BalasHapusMakasih gan sudah berkunjung :)
Hapustips yang sangat bermanfaat gan. saya juga sering daki gunung saat kegiatan pramuka
BalasHapusTerimakasih gan atas kunjungannya :)
HapusKeren gan artikelnya
BalasHapusMatur suwun gan sudah mampir ke blog saya :)
Hapusextreme juga gan, kalo hiking pas Ramadhan. btw tapi thanks tipsnya.
BalasHapusiya gan hitung-hitung ngabuburit sekalian ... hehehe
Hapusboleh dicoba nih, thanks gan tipsnya
BalasHapusSilahkan gan dicoba asal jangan coba-coba yang tidak baik.... hehehehe
Hapuswah makasih tips nya gan, ntar saya coba ah tips nya, saya kan juga pengen mendaki.
BalasHapusSemoga bermanfaat gan tips nya .... :)
Hapusterima kasih bnyak gan. tips nya sangat bermanfaat
HapusMantab bos, kebetulan ane juga Pencinta Alam.
BalasHapusmakasih mas sudah berkunjung ... Salam Lestari !!!
Hapusmantap gan......puasa bukan halangan untuk melakukan aktivitas.....dan juga bukan untuk bermalas-malasan
BalasHapuswah tips nya mantep gan, ntar kalo ane mau ndaki pas puasa bisa terapin ntu :D
BalasHapusWah Thanks Buat Tips Nya ya gan :)
BalasHapusThanks buat tips.a gan
BalasHapusbner bget thu yang pertama adalah niat
Karena puasa tidak bisa dijadikan buat menghalangi kegiatan yang akan dilakukan
Satu lagi gan, Buanglah sampah pada tempatnya (y), Mantap artikelnya
BalasHapusmendaki = berjalan kaki, tinggal dilihat berapa jam berjalan kakinya ya. harus sering-sering istiahat itu biar gak dehidrasi. :)
BalasHapusmantep memang ngeliat pemandangan dari puncak gunung tuh
BalasHapustipsnya sangat komplit gan,, mantap dah
BalasHapus