Mendaki gunung di indonesia mulai dikenal masyarakat indonesia dan popular ketika pada tahun 1964, ketika pendaki Indonesia dan Jepang yang tergabung dalam ekspedisi Candrawasih berhasil mencapai puncak Ngga pulu yang kemudian diberi nama puncak soekarno di peggunungan Jaya Wijaya, Irian.
Tahun yang sama mulai berdiri perhimpunan-perhimpunan pendaki gunung indonesia, dimulai dengan Wanadri di Bandung dan Mapala UI di Jakarta yang kemudian diikuti oleh berdirinya perhimpunan-perhimpunan yang serupa di kota-kota lain. Selanjutnya mendaki gunung menjadi popular di masyarakat, khususnya para kawula muda pelajar / mahasiswa / umum yang penuh hasrat petualang dan tantangan.
Pengertian dan jenis taktik pendakian
Secara harfiah mountaineering berarti pendakian gunung, tetapi pada hakekatnya mountaineering mencakup suatu perjalanan gunung - hutan, mulai dari sekedar hill walking hingga ekspedisi kepeggunungan tinggi dan jauh yang memiliki kesulitan tinggi pula ( dari segi medan serta cuaca ) dan penuh resiko.
Menurut medan yang dihadapi, dapat dibagi menjadi berikut :
- Hill Walking : Jenis inilah yang paling banyak dilakukan di indonesia, yaitu berjalan menyusuri jalan setapak dipunggungan gunung yang relatif landai.
- Scrambling : Mendaki gunung dengan medan yang sangat sulit sehingga pegangan tangan untuk keseimbangan, gerakan merambat serta pertolongan tali kadang diperlukan.
- Rock / Ice & Snow Clambing : Pendakian pada tebing tebing vertical, akan di bahas lebih lanjut dalam divisi RC. Merupakan perjalanan pendek yang membutuhkan penguasaan teknik serta penggunaan peralatan panjat. Dilakukan pada tebing karang ataupun pada es dan salju.
- Mountaineering : Merupakan gabungan dari berbagai bentuk perjalanan diatas. Pendakian, perjalanan yang membutuhkan berbagai pengetahuan dan keterampilan karena memakan waktu yang alama dan memperlukan manajemen serta pengorganisasian tertentu, dan melewati berbagai variasi medan.
Sedangkan untuk taktik pendakian dapat dibagi menjadi :
- Alpine style
Banyak dipakai dan berkembang di eropa di peg Alpine, Sistemnya adalah semua tim sama-sama naik ( kemalaman tinggal membuat Fly camp,dan perjalanan dilanjutkan keesokkan harinya ). Semua anggota tim sampai puncak baru dikatakan berhasil.
- Himalayan style
Dipakai dan berkembang untuk pendakian gunung-gunung di wilayah himalaya, yang tinggi serta jauh, memperlukan waktu panjang untuk mencapai puncaknya. Terdapat tim utama ( pendaki ) serta tim-tim pendukung, menggunakan system base camp - flying camp. Tidak harus semua tim sampai ke puncak, satu orang sampai puncak adalah keberhasilan bagi seluruh tim ( contoh : Pendakian Everset oleh Kopasus - Wanadri - Mapala UI pada 1997, dimana hanya satu orang sampai ke puncak ).
Penutup
Semoga dapat memahami pentingnya suatu perencanaan perjalanan, kerumitan yang ada di dalamnya jangan menyurutkan niat kita untuk berpetualang. Apapun tujuan kita melakukan perjalanan, kita pasti ingin kembali dengan selamat, membawa pengalaman baru serta cerita seru !!
(Sumber : Buku Panduan Mapala USM)
Kajiannya cukup menarik mas, tapi sayangnya sumber referensi ga ada.
BalasHapusPadahal itu yang terpenting.
Makasih mas artikelnya jadi menambah pengetahuan buat saya.
Datang juga ya ke blog saya, ditunggu.
Terimakasih Mas Adam sarannya, akan saya tambahkan sumber terkait
BalasHapusmaksih gan info'y
BalasHapusin jadi penting untuk saya kalau jalan" ke gunung
Ane belum pernah mendaki sama sekali om soalnya ada tanggungan dirumah banyak hewan-hewan peliharaan yang gak bisa ditinggal lama.. :(
BalasHapusRawatan Pleci Cepat Lasrol Bukpar
Rawatan Pleci Buxtoni
Rawatan Pleci Montanus
Rawatan Pleci Auriventer
Membedakan Buxtoni dan Auriventer
yaudah burungnya di bawa mendaki sekalian aja om :D hihi...
HapusTeknik Srambling itu pass banget buat medan nya Mt. Raung om. Heheh
BalasHapusMakasih nih infonya, jadi tambah ilmu saya :D haha
Tnk brooo
BalasHapusMatap.
Nice post gan. Jdi tau sejarahnya
BalasHapuswahhh ternyata ini ya sejarahnya saya baru tau gan..
BalasHapusNgomong pendakian , udd ad blum gan org indonesia yang berhasil mendaki mount everest,,,
BalasHapusudah banyak gan kalo jaman sekarang mah gak perlu susah" mau ke everest asalkan punya uang banyak bisa sampai ke puncaknya
Hapuswah keren nih,, baru tau sejarahnya, nambah" ilmu nih thx gan
BalasHapusxixixixi saya gak pake teknik kalo daki gunung, pokoknya naik, nyampek puncak bangun tenda terus tidur, tapi gunungnya gunung2 kecil di daerah bondowoso saja :)
BalasHapusBaru tau kalau naik gunung ada taktiknya kirain main bola aja :D sayangnya didaerah saya riau gak ada gunung, makasih infonya
BalasHapusThanks ya buat info nya, jadi tau nih Sejarah pendakian di indonesia :)
BalasHapus